Minggu, 09 September 2012

INDAH DAN RUSAKNYA PERSAHABATAN

INDAH DAN RUSAKNYA PERSAHABATAN
(Serial Raga si Playboy Cap Kucing)
Oleh: Affuan Hidayat
Cerpen Persahabatan Remaja
“Gaa, cepet bangun.. kamu sekolah kan!” lusi berteriak dari arah dapur. “iaa, ni dah bangun kok mbak.” Seru Rega kemudian. “cepet mandi sana!” lanjut lusi kemudian. Lusi adalah kakak sepupu Rega yang tinggal bersama keluarganya.
Pagi itu, seperti pagi yang biasanya bagi Rega, menjalani aktifitasnya sebagai pelajar di sebuah smp negri di sekolahnya. Dengan langkah yang gesit Rega berjalan menyusuri jalan kecil menuju sekolahnya. Sebenarnya tidak ada yang istimewa di hari itu. Namun bagi Rega pagi itu adalah pagi yang menggembirakan. Karena taruhannya dengan sahabatnya Putra akan terbukti hari itu. Namun tanpa disadarinya hari itu akan menjadi hari yang buruk baginya.
Kejadian tersebut bermula tiga hari yang lalu ketika Rega berjalan dari kelasnya menuju kantin sekolahnya bersama Putra teman sebangkunya di kelas 2E. Saat melewati kelas 2C ada sosok yang tak asing bagi Rega yang menyapanya.
“ hey ga’, mo ke kantin yah,, “ sapa Indah, gadis berkulit putih dengan rambut panjang yang Indah.
“ iya nih, mo ikut? “ jawab Rega.
“ ngga ah, ntar aja. “ ujar Indah sambil tersipu.
“ ya udah, duluan yah. ” ujar Rega sambil berlalu.
Sesampainya dikantin Putra mulai menggoda si Rega. “ sapa tuh tadi cuy, kayanya baru ini keliatan.“
“ oh, si Indah. Baru kenal juga sih, baru juga kenal beberapa minggu kemaren pas ada kegiatan exskull sore.” jawab Rega.
“ ga’, gimana kalo kita taruhan, loe ga bakalan bisa dapetin Indah dalam waktu 2 minggu.“ perkataan Putra rupanya mulai memancing Rega.
“ hah, males ah. Lagian kan aku ga ada perasaan apa-apa ma doi.“ balas Rega sekenanya.
“ bilang aja kalo lo takut. Hahaha. “ ucapan Putra mulai memanasi Rega.
“ hah, takut??”
“ lo bilang 2 minggu kan. Tunggu aja 3 hari, doi bakal gua kenalin ke loe sebagai pacar baru gua. “ balas Rega yang sudah mulai kesal.
“ oke, berapa nih taruhannya. ” Putra mulai senang karena Rega mulai terpancing olehnya.
“ ga perlu pake duit lah, kita ganti aja pake ngerjain PR gua selama seminggu. “
“ oke, setuju. Sapa takut. “
Hari itu sepulang sekolah Rega berjalan bersama Putra, herli dan Achmad menuju tempat favorit mereka. Sama halnya Putra, Harli dan Achmad adalah sahabat-sahabat Rega sejak kecil. Namun Rega enggan untuk menceritakan tentang taruhannya dengan Putra pada dua sahabatnya yang lain.
Keesokan harinya Rega mulai bergerak dengan mendekati Indah yang kini menjadi incarannya. Pagi itu dengan beralasan meminjam buku dan sebagainya Rega memulai pembicaraan dengan Indah. Rega memang bukan cowok yang kaya atau menjadi idola di sekolahnya, namun untuk urusan mengambil perhatian cewek bukan lagi menjadi hal baru baginya yang sudah mulai remaja itu. Indah memberikan respon yang positif dengan obrolannya bersama Rega.
Rega mulai merasa kecewa karena hanya bertaruh seminggu PR dengan Putra. Rega sangat yakin bahwa Indah akan menerimanya saat Rega menembaknya. Namun Rega tahu benar, dia tidak boleh gegabah. Dia akan menunggu hingga dua hari lagi sampai Indah benar-benar sudah berada di genggamannya.
Rega hanya bersikap polos, bersikap seolah malu-malu ketika bertatapan dengan Indah. Dengan begitu Indah akan berfikir bahwa Rega pun menaruh hati padanya.
“ gimana ga’, kemajuannya? “ ujar Putra saat jam masuk sekolah.
“ loe bakal nyesel udah nantangin gua buat dapetin cewe’, haha “
“ lagian loe kaya baru kenal gua aja sih., “ ujar Rega bersemangat.
“ ga usah yakin dulu, baru juga hari pertama. “
“ yang terpenting tuh hasil akhir cuy. “ balas Putra.
“ emang kenapa sih loe begitu yakinnya ga’, bakal dapetin si Indah? “ Putra mulai penasaran.
“ sini deh gua kasi tau, gua kan temen baik loe, kasian juga liat loe ga laku-laku. Hahaha” jawab Rega.
“ yang pertama dan paling penting kalo loe mau mencuri perhatian cewe adalah loe minimal dikenal ama tuh cew. Kesan loe di hadapan tuh cew harus bagus duluan cuy. Jangan urakan ma sok-sok godain pas doi lewat misalnya. Tuh cew bukannya respect, malah illfeel duluan cuy.”
“ trus.. “ ujar Putra.
“ nah yang kedua kalo loe dah dikenal ma tuh cew, kasih aja perhatian atau pujian sederhana ma si doi, inget cuy, yang sederhana aja, ga perlu lebai. Ketahuan banget loe gombalnya. Misalnya tuk puji gaya sisiran rambut doi atau semacamnya lah. Cewe tuh paling suka yang namanya di perhatiin. “
“ nah yang ketiga kalo loe ketemu ma doi, pura-pura aja loe tuh salting atau gugup ma doi. Itu tuh bakal di tangkep doi kalo loe sebenarnya ada hati ma doi. Semakin lugu loe dihadapan doi, makin bagus. Jadi loe keliatan ga berdosa and tulus. Jadi doi bakal ngerasa AMAN Kalo suka ma loe“ jelas Rega panjang lebar.
“ ckckckk.. ampun., makin lama makin gila aj loe yah., dari mana lo tau yang kaya gituan? “ ujar Putra kagum.
“ ya ampun, kalo yang kaya gitu aja ga tau, gimana mo dapet cewe., haha., “ balas Rega kegirangan.
Namun keesokan harinya Rega ga bisa masuk sekolah gara-gara mendadak meriang. Mungkin gara-gara malemnya Rega nge-game di tempat favoritnya ampe tengah malam. Jadi waktu Rega cuma bersisa satu hari buat ngedapetin si Indah.
Hari ketiga ga di sia-siain Rega, dia ga mau kalo sampe harus ngerjain PR si Putra sampe seminggu. Lalu disinilah Rega, berangkat dengan tergesa-gesa ke sekolah supaya bisa datang sebelum si Indah datang. Sesampainya di sekolah Rega sengaja nunggu si Indah di gerbang sekolahnya, agak lama Rega nunggu, akhirnya Indah datang juga.
“ in, aku mo ngomong sesuatu yang penting nih. “ sapa Rega tanpa basa-basi.
“ hah,. Apaan? ” jawab Indah sedikit terkejut.
“ gini, sebenernyaaa.. “ TEEEEEETTT.. TEEEET.. TEEEEEETTT…. Bel sekolah keburu berbunyi.
“ Ah gagal deh, “ gerutu Rega dalam hati.
“ eh, loe mo ngomong apa tadi ga’? “ ucap Indah kemudian.
“ ntar pas istirahat pertama gua tunggu di belakang kelas 2C. oke., “ jawab Rega sembari berlari menuju kelasnya. Indah Cuma terdiam melihat Rega menjauh.
Dalam kelas Putra sudah menunggu Rega, “ waah gua kira loe bakal ga masuk lagi hari ini, jadi gua bisa menang dengan mudah., haha., “
“ ya ga bakalan lah, biar hujan badai juga gua tetep masuk hari ini,. “
“ mo ditaro mana muka gua kalo mesti kalah taruhan masalah cewe doank. “ balas Rega. Dan guru pun masuk kelas dan memulai pelajaran.
TEEET TEEEETT. “ cukup sampai disini dulu pertemuan kita hari ini anak-anak, jangan lupa tugasnya dikerjakan dan dikumpulkan besok pagi di meja bapak yah. “ Pak Sodiq mengakhiri pelajaran Geografi yang membuat Rega dan Putra ngantuk dari awal pelajaran.
“ nah, ini dia saatnya gua beraksi, “ seru Rega dalam hati.
“ oke, loe ikut gua sekarang. “ seru Rega bersemangat.
“ kita mo kemana ga’? “ balas Putra sedikit bingung.
“ udah ikut aja, kita ke belakang kelas 2C, tapi kita ke kantin dulu, sekalian ngulur waktu. Si Indah udah nunggu gua di belakang 2C. tapi, biar aja dia nunggu dulu, biar tambah penasaran.,haha “
Saat di kantin Rega bertemu dengan kedua sahabatnya yang lain anak 2B, Harli dan Achmad. Namun ada yang berbeda dari raut muka Harli hari ini.
“ eh har, mad, haha. Udah nangkring aja dikantin., haaha” sapa Putra.
“ lah, kenapa muka tuh dilipet, abis di londri har? “ goda Rega kemudian.
“ issh, ga’, jangan ganggu herli dulu deh, ntar aku certain lah., “ bisik Achmad.
“ ya elah, knapa sih har., gagal nemuin kunci level berikutnya Final Fantasi XIII lagi? “ ujar Rega sekenanya.
“ eh, udah ga’, kamu beli makanan aja sana gih. Harli lagi sedih. “ tegur Achmad lagi.
“ gini deh, biar ga sedih, ikut gua aja, ada hal menarik yang bakal gua perlihatkan buat kalian,. “
“ Kalian kan masih pada jomlo, sekalian nambah pengalaman kalian lah., haha., “ ledek Rega sambil menarik Harli dan Achmad. Putra pun mengikuti ketiga sahabatnya sambit tersenyum.
Setelah dari kantin Rega, Putra, herli dan Achmad menuju belakang kelas 2C. tapi sekitar 10 meter dari belakang kelas 2C Rega menghentikan langkah sahabatnya.
“ udah, kalian pada ngumpet disini aj lah, liat cara pria sejati menaklukan hati wanita, hahaa “ pamer Rega dengan bangga.
“ loe put, bersiap aja menghadapi kekalahan loe. “ ujar Rega pada Putra.
Rega pun berjalan sendirian ke arah belakang kelas, meninggalkan para sahabatnya yang bersembunyi dibelakang tanaman hias. Rupanya Indah telah lama menunggu Rega disana sendirian.
“ reg, ada apaan sih, ko lama banget. “ ujar Indah sedikit kesal.
“ sory in, aku agak guu gugup pas mau kesini,.” Jawab Rega dengan nada yang sengaja dibuat bergetar dan sopan seolah dia sedang gugup.
“ in, sebenernya udah sejak pertama kita ketemu pas exskul, aku udah suka merhati’in kamu, tapi ga tau kenapa aku tuh pasti gugup kalo ngobrol ma kamu.”
“ Awalnya aku bingung aku ni kenapa in, tapi kemaren aku akhirnya menyadari kalo aku tuh suka ma kamu in.”
Indah hanya bisa terdiam mendengar kata-kata Rega. Mukanya mulai terlihat memerah.
“ eh, aaa anu in, a a aku ta tau aku tuh ga pa paantes suka ma kamu in, tapi kalo rasa ini Cuma ku pendam, bakal sakit banget rasanya in. sampai-sampai ke kemaren aku gag a bisa sekolah sangking a aku takut mo bi bilang ini ama kamu “ jelas Rega panjang lebar.
Tentu aja Rega sambil acting dengan muka yang dibikin sepolos mungkin dan nada bicara terputus-putus seolah Rega sedang ketakutan.
Indah terdiam dengan muka yang bertambah merah, lalu Indah tertunduk. Rega sengaja berdiam dan menunggu reaksi Indah berikutnya. Rega sangat yakin kalau gadisnya itu tlah jatuh dalam perangkapnya.
“ ga’.. “ Indah akhirnya mulai berani berbicara.
“ sebenernya aku juga dah lama suka sama Rega. Rega baik, tulus dan bisa membuat Indah ngerasa nyaman kalo deket Rega. “
“ Indah mau kok jadi pacar Rega,. Rega pasti mau ngomong gitu tapi ga berani kan., “ ucap Indah kemudian.
“ kena deh ni cewe’..” sorak Rega dalam hati
“ be bener Indah mau jadi cewe aku.,., “ kata Rega dibuat-buat dengan mata yang berbinar. Rega bahagia mendengar pengakuan Indah itu, tapi bukan karena Indah yang mau jadi pacarnya, namun karena dalam seminggu kedepan dia bakal bebas main game tanpa harus memikirkan PR.
Saat bel sudah akan berbunyi Rega sampai di kelasnya dan menyapa si Putra.
“ eh, pada kemana kalian ko pas gua datengin tempat kalian sembunyi dah pada ga ada. “
“ jangan bilang loe pada ga ngeliat pas gua nembak si Indah yah “ Rega berkata dengan nada sedikit jengkel.
“ kami bertiga liat ko, bahkan pembicaraan kalian tu terdengar jelas, soalnya tadi kami ngendap-ngendap mendekat. Kalian berdua aja yang keasikan sampega sadar kami mendekat.” Balas Putra.
“ nah berarti gua menang., “ sorak Rega kegirangan.
Saat bel istirahat kedua berbunyi Rega dan Putra hanya duduk dan ngobrol di depan kelas yang lagi sepi. Herli dan Achmad keliatan mendatangi mereka.
“ hey, lo pada liat gak ta..,”
PLAAK., Harli melayangkan pukulannya ke arah Rega.
“ Penghianat, Ga punya perasaan., “ teriak Harli.
“ terlalu kamu ga’. Ga nyangka aku kalo kamu setega itu. ” imbuh Achmad.
Rega terdiam, kenapa tiba-tiba kedua sahabatnya ini memukulnya tanpa sebab. Herli langsung meninggalkan Rega tanpa berkata apa-apa.
“ ni sebenarnya ada apa sih,. Gua ga paham kenapa herli semarah itu ma gua. Trus loe, mad, kenapa juga lo jadi bisa ikuta marah, padahal loe paling pendiem diantara kita. Loe juga put, malah ketawa lagi gua dipukul herli., “ ucap Rega dengan nada yang masih bingung. Sebenarnya buakan pukulah Harli yang membuatnya kesakitan, namun kata-kata sahabatnya yang lebih menyakitkan baginya.
“ jadi kamu beneran ga tau ya reg.? ” Tanya Achmad dengan polos.
“ haa ah., ada apaan sih., kalian tu pada aneh.,” balas Rega.
“ kemaren si Harli tu baru nembak si Indah dihadapan banyak temen-temen. Dan dia ditolak mentah-mentah sama si Indah dengan alasan dia udah suka sama cowo lain. Makanya dari tadi pagi muka si Harli ditekuk aja, dia sebenernya dah ga mau sekolah tadi kalo ga aku yang jemput. “ terang Achmad panjang lebar.
Bagai disambar petir disiang bolong Rega terduduk dan merasa sangat bersalah dengan Harli. Sesaat kemudian Rega berbalik pada Putra.
“ loe pasti tau kan masalah ini semua., “
“ loe sengaja mo ngerusak persahabatan kita? ” bentak Rega..
“hehe,,. Sory ga’, sebenernya gua dari awal udah tau kalo Harli suka berat ma Indah. Harli sering curhat ke gua masalah Indah. Lagian Harli bilang kalo Indah tuh dah temenan lama ma dia, trus kebetulan banget kan Indah pindah ke sekolah ini. “
“ gua juga pengen menyumpal mulut loe yang terus-terusan berambisi jadi playboy cap kucing itu ga’, gua harap loe kalah taruhan ma gua,. Gua juga yang nyuruh Harli buat nembak Indah kemaren pas loe kebetulan ga masuk sekolah. “
“ Tapi, gua ga nyangka aja si Indah malah nerima loe dari pada Harli. “ ucap Putra dengan muka tanpa beban dan tak berdosa.
“ monyet loe yah., “ bentak Rega lalu meninggalkan Putra dan Achmad.
Begiatulah, persahabatan mereka berempat retak sejak saat itu. Namun lambat laun mereka berempat mulai bisa melupakan kejadian itu dan saling memaafkan.
Dan Indah, bagaimana nasib si Indah kemudian?
Rega bahkan ga mau menemui si Indah lagi, dia merasa bersalah pada Harli setiap kali melihat wajah Indah. Dan sejak mereka jadian saat itu, Rega tak pernah lagi menegur Indah sampai saat ini.

Share this


0 Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

About